Dalam mitologi Yunani kuno, tercatat seorang ratu Libya cantik bernama Lamia. Ia menjadi seorang ratu yang tidak biasa karena kebiasaannya membunuh anak-anak. Jalan hidupnya yang tragis membuat kisah Lamia tersebar ke mancanegara, dalam intepretasi yang berbeda-beda. Mulai dari catatan mitologi Yunani, puisi-puisi era Renaisance, sampai puisi Inggris karya John Keats. Sampai saat ini, para ibu maupun pengasuh di belahan dunia Eropa masih menggunakan dongeng Lamia untuk memperingati anak-anak mereka agar tetap berperilaku baik, jika tidak ingin dimangsa oleh monster Lamia.
Lamia konon adalah putri dari King Belus yang menguasai Mesir. Menurut sejarahwan Diodoulus Siculus, Lamia adalah cucu dari Poseidon dan Lybie. Setelah kematian ayahnya, Lamia otomatis menjadi ratu atas Mesir, tepatnya berkuasa atas area Libya. Kecantikan Lamia ternyata sampai ke Yunani, bahkan sampai ke telinga Zeus. Penasaran akan kecantikan sang ratu Libya, Zeus pun mencari Lamia. Zeus kemudian betul-betul terpikat kecantikan Lamia. Sebaliknya, Lamia juga jatuh cinta pada raja tertinggi Yunani tersebut. Jalinan cinta keduanya membuahkan seorang anak bernama Herophile. Seperti kebanyakan kisah cinta Zeus dengan para kekasih gelapnya, hubungan antara Zeus dan Libya diketahui Hera. Tidak senang dengan hubungan tersebut, Hera mengutuk Lamia. Ada yang menyebutkan Hera membunuh anak dari Lamia dan Zeus. Ada pula versi yang mengatakan Hera mengguna-guna Lamia hingga ia membunuh anaknya sendiri. Pada akhirnya, Lamia sangat berduka karena kehilangan anak satu-satunya. Tidak kuat menahan duka, pikiran Lamia yang dipenuhi dengan kebencian dan kesedihan membuatnya jadi gila. Dirinya dipenuhi dendam hingga mampu membunuh anak-anak lainnya. Nafsu membunuh yang begitu tinggi akhirnya mengubah wajah Lamia yang cantik menjadi buruk rupa.
Terdapat beberapa versi mengenai perawakan Lamia, selain ratu cantik yang berubah menjadi buruk rupa setelah kehilangan anaknya. Terdapat versi yang menggambarkan Lamia tetap berwajah cantik, namun memiliki ekor iblis setelah dikutuk oleh Hera. Ada pula yang menjabarkan Lamia memiliki wajah rupawan, namun tubuh bagian bawahnya bersisik seperti ular. Konon setelah kehilangan anak kandungnya, Lamia tidak dapat menutup matanya sendiri. Jadi ke mana pun ia memandang, yang dilihatnya adalah bayangan anaknya yang telah tiada. Tentu hal tersebut membuat Lamia semakin gila. Setiap melihat ibu-ibu lain yang tengah mengasuh anaknya, Lamia akan mengamuk dan membunuh anak tersebut karena cemburu. Selain membunuh, Lamia juga memakan mayat anak-anak tersebut. Tidak tega melihat salah satu kekasihnya, Zeus memberi Lamia kekuatan untuk memindahkan matanya sendiri, untuk membantunya menghilangkan bayangan sang anak.
• Meski nampak kemiripan tapi Lamia berbeda dengan Gorgon, terutama Medusa, dimana Lamia memiliki rambut normal dan bukan berbentuk kawanan ular.
• Dalam Final Fantasy series, disamping muncul sebagai musuh biasa, Lamia juga menjadi summoned monster dalam FFXII: Revenant Wings dan FF Fables: Chocobo Tales.
• Lamia muncul dalam film Drag Me to Hell sebagai sesosok evil spirit, muncul akibat sebuah kutukan yang ditempatkan dalam benda tertentu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar